Ternyata orang jepang jatuh cinta pada iwan fals

mulai dipasang 8 juli 2012 - berakhir Tanggal 8 November 2012

Kenangan di Makam Bung Karno


Saat memasuki bulan Juni, ada seorang tokoh yang terbayang di benak saya: Ir. Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Proklamator kemerdekaan yang akrab disapa dengan “Bung Karno” ini lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta pada 21 Juni 1970. Pada bulan Juni ini, kabarnya, sejumlah kegiatan dilakukan di Indonesia dalam rangka memperingati 111 tahun hari lahir Bung Karno.

Bagi saya yang orang jepang, awalnya Bung Karno bukanlah tokoh yang membuat saya merasa “sesuatu”. Namun, selama setahun saya berada dan belajar di Indonesia, pikiran saya yang seperti itu ternyata benar-benar berubah. Salah satu alasannya adalah sebuah pengalaman pribadi ketika berkunjung ke makam Bung Karno.

Pada sekitar 6 tahun yang lalu, saya yang berkunjung ke makam Bung Karno merasa bahwa makma ini merupakan tempat yang benar-benar istimewa bagi para pengujung. Para peziarah datang silih berganti terus-menurus tanpa terputus. Setiap orang – tua maupun muda, pria maupun wanita – duduk bersimpuh bersama dan berdoa dengan sepenuh hati. Tak ada seorang pun yang bersuara. Kesunyian dan sedikit ketegangan menyelimuti suasana di sekitar makam tersebut. Suasana itu sama sekali berbeda dengan tempat-tempat pariwisata yang pernah saya kunjungi di Indonesia.


Tak lama kemudian, saya pun pergi meninggalkan makam Bung Karno bersama dengan sebuah kenangan dan beberapa pertanyaan:

Apakah ada politikus Jepang seperti Bung Karno? Mengapa Bung Karno sampai saat ini masih begitu dicintai oleh rakyat Indonesia? Sebenarnya apa yang para peziarah doakan untuk Bung Karno?

Sebenarnya di Jepang, setahu saya, tidak ada makam politikus yang dikunjungi oleh begitu banyak peziarah seperti makam Bung Karno. Mungkin ini adalah hal yang biasa bagi orang Indonesia, tetapi bagi saya yang orang Jepang, cukup mengejutkan menyaksikan begitu banyak peziarah yang berdoa dengan sepenuh hati di makam Bung Karno. Mengapa Bung Karno begitu dicintai oleh rakyat Indonesia? Dari situlah, saya mulai tertarik dengan Bung Karno.

Pada tahun 2010, 3 tahun setelah saya pulang ke Jepang, Iwan Fals mengeluarkan sebuah lagu berjudul “Negeri Kaya”. Dalam lagu yang terinspirasi dari ziarah ke makam Bung Karno ini digambarkan kekhawatiran terhadap masa depan tanah air dan kerinduan pada tokoh Bung Karno. Iwan Fals menyanyikan:

Negeri ini memang kaya
Kaya orangnya, kaya hewannya
Negeri ini memang kaya
Kaya alamnya, kaya budayanya
Negeri ini memang kaya
Kaya pejabatnya, kaya penjahatnya
Negeri ini memang kaya

Hei, Bung Karno...
Aku bersimpuh di makammu
Maafkanlah aku yang cengeng
Hei, Bung Karno...
Nyenyakkah tidur abadimu
Tularkan keberanianmu itu
Hei, Bung Karno...
Aku bersimpuh di makammu
Suaramu menggelegar di kalbu
Hei, Bung Karno...
Nyenyakkah tidur abadimu
Bilakah mimpi itu kan nyata


Ketika mendengar lagu Negeri Kaya ini, pikiran saya langsung melayang ke para peziarah yang duduk bersimpuh dan berdoa di makam Bung Karno. Sebenarnya apa yang saat itu mereka doakan untuk Bung Karno? Mungkinkah salah satu jawabannya ada di dalam lirik lagu Iwan Fals tersebut? Dengan mendengar lagu tersebut, walaupun hanya sedikit, saya bisa mengerti perasaan mereka untuk Bung Karno.

Mungkin kita sering menemukan tulisan mengenai Bung Karno di dalam buku sejarah、karena beliau selama ini dikenal sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah Indonesia. Namun, Bung Karno bagi saya tidak lain merupakan seorang tokoh yang masih “hidup” di hati rakyat Indonesia. Ziarah ke makam Bung Karno adalah salah satu pengalaman yang paling mengesankan bagi saya ketika berada di Indonesia.

*Semua foto di artikel ini diambil oleh penulis pada akhir bulan Januari 2007.






bro !!! ini rayuan ala iwan fals untuk kekasih

mulai dipasang 8 juli 2012 - berakhir Tanggal 8 November 2012

Iwan Fals bukan hanya bisa membuat lagu kritik, tapi dia juga pakar dalam lagu bertema cinta. Namanya juga manusia yang diberi kelebihan mencintai pasangannya, apalagi sebagai seorang seniman hampir mustahil tidak membawa perasaan cinta dalam karya-karyanya.

Tapi lagu cinta Iwan Fals bukanlah lagu cinta kebanyakan seperti yang sering kita dengarkan. Lagu cinta Iwan Fals kadang ‘nyeleneh’ dan menggunakan rangkaian kata yang tidak lazim. Beberapa lirik lagu cinta Iwan Fals bahkan hampir tidak masuk akal untuk diaplikasikan sebagai rayuan cinta kepada pasangan.
Namun itulah seorang Iwan Fals yang namanya dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu bertema kritik. Tema lagu cinta ala Iwan Fals sebagian adalah tema cinta gaya jalanan yang tidak sekedar mengobral rayuan setinggi langit, tetapi berbicara mengalir apa adanya.
Berikut 9 Rayuan Cinta Ala Iwan Fals dalam Lagu,dikutip dari berbagai sumber:
1. Iblis Kok Baik Hati?
Kalimat ini ada dalam lirik lagu 22 Januari dari album Sarjana Muda yang rilis tahun 1981. Pada lagu ini Iwan Fals menulis bahwa pada tanggal 22 Januari dia tidak sendiri lagi sebab telah berteman/berpacaran/komitmen saling mencintai dengan iblis yang baik hati. Maksud iblis disini adalah pasangannya. Tapi pasangannya kok disebut iblis ya.. hehe.
Coba sebut pasangan Kamu dengan panggilan Iblis, bagaimana responnya. Kalau dia adalah penggemar Iwan Fals atau pernah dengar lagu ini mungkin bisa memahami, kalau tidak ya paling-paling kena gampar... hehehe...
Dua dua Januari tidak sendiri... Aku berteman iblis yang baik hati...
2. Meludahi Muka dan Mencongkel Bola Mata
Lagu Maaf Cintaku dari album Sugali tahun 1984 mungkin adalah lagu cinta paling sadis dari Iwan Fals. Bayangkan untuk mengatakan bahwa pasangannya begitu cantik, Iwan Fals ingin meludahi dulu wajah belahan jiwanya dan bayangkan pula untuk mengatakan indahnya mata kekasihnya, Iwan Fals sampai ingin mencongkel keluar mata pasangannya.

Kalau mengatakan hal ini kepada yang disayang, mungkin kekasihmu bakal ketakutan menganggap Kamu sakit jiwa dan urusannya bisa panjang sampai ke polisi. Tapi tentu beda kalau kekasihmu suka lagu-lagu Iwan Fals, dia mungkin merasa tersanjung.

Rayuan ‘gila’ model ini kenyataannya sering dipakai penggemar Iwan Fals, dan sampai sekarang belum ada laporan ancaman kekerasan karena terinspirasi lagu ini... huhuhu...

Ingin kuludahi mukamu yang cantik... Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik... Ingin kucongkel keluar indah matamu... Agar engkau tahu memang indah matamu... 
3. Kembang Pete dan Batu Akik

  Untuk mengungkapkan perasaan cinta umumnya kita memberi bunga mawar atau cincin berhias berlian. Tapi Iwan Fals memilih setangkai kembang pete dan batu akik. Lagu Kembang Pete yang ada pada album KPJ tahun 1985 menjadi sindiran bagi kaum berada coba mengingatkan bahwa cinta itu milik siapa saja. Kembang pete mudah diperoleh dan batu akik kelas pinggir jalan murah harganya. Dua item ini cukup bagi Iwan Fals untuk dijadikan persembahan cintanya yang dalam lagu ini dia mengatakan cintanya adalah cinta jalanan.

Dalam lagu ini Iwan Fals dan kelompok KPJ masih menyisipkan kritikan meski tema utamanya lagu cinta. Seperti bait yang mengatakan ‘kalau diantara kita jatuh sakit/lebih baik tak usah ke dokter/sebab ongkos dokter disini/terkait diawan tinggi’ dan juga tentang himbauan agar tidak membuat uang palsu.

Kembali tentang rayuan cinta, faktanya ada juga beberapa penggemar Iwan Fals yang memberikan kembang pete dan batu akik kepada pasangan yang dicintai. Tentu saja pasangannya sudah paham, kalau tidak mengerti ya mungkin malah dianggap pelit... hahaha...

Kuberikan padamu setangkai kembang pete... Tanda cinta abadi namun kere... Kuberikan untukmu sebuah batu akik... Tanda sayang batin yang tercekik...
4. Bibirnya Dilumat Habis
Mungkin ini lagu cinta Iwan Fals yang agak vulgar sebagian liriknya. Lagu Aku Antarkan dari album Sore Tugu Pancoran tahun 1985 ini berkisah tentang lelaki yang mengantarkan pulang pasangannya setelah seminggu lamanya bersama. Tak terasa seminggu sudah waktu berlalu dan entah mereka ngapain saja... mungkin jungkir balik atau panjat tebing.. hehehe. Yang jelas pada liriknya dalam seminggu lelaki itu telah habis melumat bibir pasangannya. Dan hebatnya, pasangannya tak bosan meminta ciuman itu, wow.

Naah, jangan ngeres dulu dan langsung memvonis ini lagu tentang pasangan kumpul kebo. Iwan Fals pada saat lagu ini dirilis kayaknya telah menikah resmi, Iwan Fals nikah umur 19 tahun. Jadi mungkin lagu ini
  
berkisah tentang pasangan sah suami istri yang sudah tentu halal saling melumat bibir. Pertanyaannya apa nggak sariawan ya seminggu penuh bibir diulek-ulek gitu yang pastinya bibir jadi memble.

Bagi yang kepingin lumat-melumat kalau belum jadi pasangan yang sah jangan asal nyosor, zina itu haram hukumnya. Nikah resmi dulu Bro/Sis, dijamin lebih enak lumatannya serta nggak dapet dosa malah dapet pahala... yahuhu...

Tak terasa seminggu... Rakus kulumat bibirmu... Tak terasa seminggu... Tak bosan kau minta itu...
5. Sekarang Cinta, Entah Esok Hari atau Lusa Nanti

Mungkin inilah lagu cinta Iwan Fals yang liriknya paling jujur. Disaat kebanyakan dari kita bergombal-gembel-ria dengan mengatakan aku cinta kamu sampai mati, cinta sampai kiamat dan sebagainya, Iwan Fals tidak. Dalam lirik lagu Entah dari album Ethiopia tahun 1986 Iwan Fals justru berkata ‘Aku cinta kau saat ini (tapi) entah esok hari atau lusa nanti”. Jujur banget kan?.

Coba praktekan lirik Iwan Fals ini kepada pasanganmu, mungkin dia akan semakin sayang atau bahkan malah melengos dan nangis guling-guling di trotoar, hehehe. Tapi jangan sok jaim lah, hayo ngaku saja kadang ada suatu waktu dimana kadar cinta kita kepada pasangan berkurang. Itu lumrah, manusia tidak ada puasnya. Tapi ya jangan lama-lama bisa jadi masalah nantinya. Lirik Iwan Fals ini jujur sekali, tapi kita bisa ambil positifnya saja deh. Jangan selalu menganggap esok hari lantas tidak lagi mencintai pasangan, tapi jadikan esok hari atau lusa nanti semakin cinta. Nah, beres kan... hohoho...

Seperti biasa aku tak sanggup berjanji... Hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini... Entah esok hari... Entah lusa nanti... Entah...

6. Wajah Cukup Lumayan Cuma Dapat Poin Enam
Pada lirik lagu Aku Sayang Kamu dari album berjudul sama yang rilis tahun 1986 penuh berisi rayuan-rayuan gombal tingkat tinggi. Meskipun lirik lagu ini terasa lebay namun Iwan masih berusaha mengimbangi supaya gombalannya tidak overdosis. Pada bagian akhir lagu, Iwan Fals masih bisa jujur mengatakan wajah pasangannya cukup lumayan dan dapat poin enam.

Kalau kita sih biasanya mengatakan wajah pasangan kita cantik/tampan seperti bintang film, kalau diberi nilai ya delapan atau sembilan bahkan sepuluh alias tanpa cacat. Pasangan yang dapat rayuan gombal semacam ini pasti melayang dan jadi percaya diri meski wajahnya tak beda jauh dengan sepatu boot... hihihi...

Wajah cukup lumayan dapat poin enam... Kalau nona berjalan rembulan pun padam...
7. Buku Pinjam Malah Dicorat Coret
Lagu Buku Ini Aku Pinjam dari Iwan Fals terasa sekali gaya percintaan pada tahun 80-an. Lagu yang ada dalam album 1910 tahun 1988 ini berkisah tentang gaya pacaran anak sekolah pada masa itu. Kenalan di depan kantin, menunggu di halte bus untuk pergi kencan sepulang sekolah, benar-benar gaya tahun 80-an atau mungkin sampai kini ya? entahlah.

Buku ini aku pinjam... Kan kutulis sajak indah... Hanya untukmu seorang... Tentang mimpi mimpi malam
8. Banyak Uang Cinta Datang
  Masih dari album yang sama 1910 tahun 1988, dalam lagu Pesawat Tempur Iwan Fals menggabungkan lirik kritis bersanding dengan tema cinta. Disini Iwan Fals memposisikan dirinya sebagai lelaki yang tidak punya uang tapi tetap semangat mengejar cinta seorang wanita. 
Dan lagi-lagi Iwan Fals mengungkapkan kenyataan yang ada di masyarakat pada umumnya. Bukan hanya di tahun 80-an seperti saat lagu ini rilis, tapi rupanya sampai sekarang dan sepanjang masa.

Oh oh ya andaikata dana perang buat diriku... Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum... 
9. Laki-Laki Normal Itu Menyukai Wanita
Bersyukurlah bangsa Indonesia memiliki penyanyi Iwan Fals yang statusnya normal. Iwan Fals bisa dipastikan bukan maho, homo, gay dan istilah-istilah sebangsanya.. hehehe. Selain statusnya sudah dibuktikan dalam keseharian, Iwan Fals juga menegaskan kalau dia lelaki asli bukan kw dalam lagu cintanya yang berjudul Ya Atau Tidak. Lagu cinta ini ada dalam album Belum Ada Judul tahun 1992.

Lirik lagu ini berkisah seputar rayuan Iwan Fals kepada kekasihnya yang mungkin saat itu lagi ngambek dan puasa bicara. Setelah dirayu sedemikian rupa masih saja tidak berhasil membuatnya bicara. Dan diakhir lirik, Iwan Fals menegaskan kalau dia lelaki tulen. Ah, mungkin saat itu Iwan Fals dituduh maho oleh istrinya kali ya, gan? Hahaha... entahlah ini cuma halusinasi ane saja, maaf ya mbak Yos... hahihuheho...

Tak aku pungkiri aku suka wanita... Sebab aku laki laki masa suka pria...

Template by : kendhin x-template.blogspot.com